Sejarah mencatat bahwa Bone merupakan salah satu kerajaan besar di Sulawesi Selatan yang didirikan oleh Mata Silompoe Manurungnge Ri Matajang diperkirakan tahun 1330 silam. Kerajaan Bone pernah dipimpin oleh 33 Raja dengan hegemoni tersendiri di masanya.
Salah satu Raja Bone adalah La Pabbenteng Petta Lawa (1946-1951). Beliau adalah putra Baso Pagilingi panglima Perang Kerajaan Bone pada masa pemerintahan La Pawawoi Karaeng Sigeri Raja Bone Ke-31 dan merupakan kakek dari La Pabenteng.
La Pabbenteng Petta Lawa atau dikenal sebagai Arung Macege yang berarti Bangsawan dari Macege ini menjadi raja di Bone yang diangkat oleh NICA (Nederland Indiche Civil Administration), suatu organisasi yang dibentuk oleh Belanda dan sekutunya dengan tujuan untuk kembali berkuasa di Indonesia. Padahal pada saat itu Bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Sukarno-Hatta. Namun pada saat itu Belanda menyiasati hal tersebut dengan mendirikan organisasi agar Kerajaan Bone tidak tergabung dalam kenegaraan Indonesia.
Setelah La Mappanyukki Raja Bone ke-32 berhenti menjadi mangkau’ di Bone, maka tidak ada lagi putra mahkota yang dapat menggantikannya kecuali La Pabbenteng Petta Lawa Arung Macege. Oleh karena itu, NICA mengangkatnya menjadi Arumpone atas persetujuan anggota Ade’ Pitu-E Bone menggantikan La Mappanyukki untuk memimpin kerajaan Bone.
Sebelum diangkat menjadi raja di Bone, La Pabbenteng akrab dengan orang-orang yang tergabung dalam NICA dan aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh NICA. Oleh karena itu beliau diberi pangkat kemiliteran yaitu Kapten Tituler. Setelah diangkat menjadi Mangkau’ Bone, pangkatnya dinaikkan menjadi Kolonel Tituler.
Makam Raja Bone ke-33 ini terletak di Desa Matuju kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone. Untuk ke makam ini jalan penghubung poros Bone-Wajo kisaran kurang lebih 20 km dari Kota Kabupaten, untuk ke desa Matuju, desa Jaling yang juga merupakan wilayah kecamatan Awangpone adalah alternatif tercepat untuk mencapai lokasi tersebut. Jarak antara perbatasan desa Jaling kurang lebih 7 km ke desa Matuju. Kantor desa Matuju yang menandakan jalan masuk ke pemakaman tersebut karena diseberang kantor desa tersebut terdapat jalan setapak yang diapit 2 sekolah yaitu SD 46 Matuju dan SD Inpres 12/79 Matuju. Di dusun Polewali desa Matuju inilah letak makam Raja Bone La Pabbenteng Petta Lawa. Lokasi ini merupakan kompleks pemakaman keturunan dari beliau. Kini, makam ini telah dipugar oleh keluarganya dan menjadi bentuk makam yang modern dengan ukuran :
Panjang makam : 160 cm
Lebar makam : 100 cm
Tinggi makam : 70 cm
Kompleks makam ini berbentuk benteng dengan luas 14 meter dan tinggi pagar 1 meter.
Petugas Pendata : Anwar Hamzah,A.Md. Burhanuddin Halik AT, Eka Wulandari,S.Pd.