La Patau Matanna Tikka WalinonoE To Tenri Bali MalaE Sanrang MatinroE ri Nagauleng lahir pada tanggal 3 November 1672 M. Diangkat menjadi Mangkau’ di Bone pada tahun 1698 M. dan digelar dengan nama Sultan Muhammad Idris Adimuddin. Oleh pamannya La Tenritatta Petta To RisompaE, La Patau Matanna Tikka dikawinkan dengan We Ummung Datu Larompong anak dari PajungE ri Luwu MatinroE ri Tompo’tikka. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Batari Toja Daeng Talaga. Inilah yang menjadi Arung Timurung juga sebagai Datu di Citta. Anak berikutnya adalah We Patimana Ware, inilah yang menjadi Datu Larompong. Oleh karena itu dinamakanlah Opu Datu Larompong MatinroE ri Bola Ukina.
Dalam tahun 1687 Masehi La Patau Matanna Tikka dinikahkan lagi oleh pamannya Petta To RisompaE di Tanah Mangkasara, yaitu We Mariama Karaeng Pattukangan anak KaraengE ri Gowa yang bernama I Mappadulung Daeng Mattimung Tumenanga ri Lakiung. Dari perkawinannya itu melahirkan empat anak, satu perempuan dan tiga laki-laki. Anaknya yang perempuan bernama We Yanebana I Dapattola meninggal sebelum menikah. Adapun anaknya yang laki-laki yaitu La Pareppai To Sappewali, La Padassajati To Appaware dan La Panaongi To Pawawoi.
Anak La Patau Matanna Tikka dari isterinya yang keempat yaitu Datu Baringeng dianggap juga sebagai putra mahkota yaitu La Temmassonge’ atau La Mappasossong To Appaweling. Tetapi karena lahir setelah Torisompa’E meninggal, sehingga oleh saudara-saudaranya hanya dianggap sebagai anak cera’. Artinya nanti bisa menduduki akkarungeng (Mangkau’ atau Datu) setelah putra mahkota yang lainnya sudah tidak ada.
La Patau Matanna Tikka kembali menikah dengan We Rakiyah di Bantaeng. Dari perkawinannya itu melahirkan dua anak perempuan dan empat anak laki-laki. Yang perempuan bernama We Tabacina meninggal dimasa kecil begitu juga berikutnya. Sedangkan yang laki-laki masing-masing bernama ; La Pauseri To Malimongeng, La Massettuang To Ape, La Massangirang To Patawari, La Makkarumpa meninggal diwaktu kecil.
Selanjutnya La Patau menikah lagi dengan We Biba To Unynyi’E. Melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama La Tangkilang, meninggal diwaktu kecil. Kemudian kawin dengan We Maisa To Lemoape’E, melahirkan dua anak yaitu La Madditudang To Parellei, yang satunya meninggal sesaat setelah dilahirkan. Selanjutnya kawin dengan We Lette To BaloE, meiahirkan seorang anak perempuan nama We Celai.
Isteri-isteri La Patau Matanna Tikka yang dinikahi tidak secara langsung, artinya hanya diwakili oleh orang lain, atau tombaknya, kerisnya, cere’nya, tempat sirih dan sebagainya. Mereka itu adalah ; We Sanging To Buki’E melahirkan seorang anak perempuan bernama We Cikondo, meninggal diwaktu kecil. Selanjutnya We Sisa’ melahirkan We Maragellu I Damalaka.
Kemudian La Patau Matanna Tikka menikah lagi dengan We Sitti di Palakka melahirkan La Pawakkari To Appasalle, meninggal diwaktu kecil. Isteri selanjutnya bernama We Naja To SogaE melahirkan seorang anak bernama La WangiE. Kemudian isterinya yang keenam bernama We Saiyo, tidak melahirkan anak.
Isteri yang berikutnya bernama We Cimpau melahirkan seorang anak bernama La Mappaconga, meninggal diwaktu kecil. Selanjutnya bernama We Baya To BukakaE melahirkan anak laki-laki bernama La Tongeng Datu Laisu. Inilah yang menggantikan saudara ayahnya menjadi Datu Soppeng. Ini pula yang kawin dengan Datu Mario Riawa dan melahirkan anak laki-laki bernama La Mappaiyyo.
La Mappaiyyo kawin di Pammana dengan perempuan yang bernama We Tenri Dio anak dari La Gau Arung Maiwa Datu Pammana yang juga sebagai Pilla di Wajo dengan isterinya yang bernama We Tenri Yabang Datu Watu Arung Pattojo MatinroE ri Pangkajenne. La Mappaiyyo inilah yang dibunuh oleh iparnya yang bernama La Dolo (La Tenri Dolo), karena sifatnya tidak akan menuruti perintah iparnya. Pembunuhan terhadap La Mappaiyyo membuat La Temmassonge MatinroE ri Malimongeng marah besar dan mencari La Tenri Dolo untuk melakukan pembalasan.
Oleh karena itu La Tenri Dolo melarikan diri ke Kamboja dan akhirnya kawin dengan anak Raja Kamboja disana. Dari perkawinannya dengan anak Raja Kamboja, lahirlah seorang anak laki-laki bernama AMBARALANA. Selanjutnya Ambaralana melahirkan RAJA SITTI yang kawin di India. Inilah yang melahirkan Nonci, orang kayanya Islam di Singapura.
Isteri selanjutnya bernama We Sitti melahirkan seorang anak perempuan yang bernama We Benni. Inilah yang kawin dengan La Mattugengkeng Daeng Mamaro Ponggawa Bone. Dari perkawinan ini lahirlah We Tenriawaru Arung Lempang yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Temmassonge’.
Isteri berikutnya E Saira Karobba satu anaknya bernama E-Jalling. Selanjutnya isteri kesebelas bernama E-Sanrang orang Soppeng melahirkan satu anak perempuan meninggal diwaktu kecil.
Isteri La Patau Matanna Tikka yang berikut adalah E-Yati, satu anaknya perempuan bernama E-Kima. Selanjutnya yang bernama E-Rupi, satu anaknya tapi meninggal setelah lahir.
La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng memiliki anak pattola (putra mahkota) dua di Luwu dari isterinya bernama We Ummung Datu Larompong yakni : Batari Toja Daeng Talaga dan We Patimana Ware. Sedangkan dari isterinya di Gowa yang bernama We Mariama Karaeng Pattukkangang memiliki lima anak. Tetapi hanya tiga yang dianggap mattola, yakni ; La Pareppai To Sappewali, La Padassajati To Appaware dan La Panaongi To Pawawoi.
- Makam Raja Bone ke XVI La Patau Matanna Tikka terletak di Desa Nagauleng Kabupan Bone dengan berbentuk Makam Benteng, dan di dalam kompleks makam terdapat 28 makam.
- Kompleks Makam La Patau Matanna Tikka seluas 1500 M². Makam La Patau sendiri berukuran, Panjang 230 cm dan Lebar 120 cm.
- Bahan makam terbuat dari batu alam/ batu kapur. Kondisi batu nisan makam saat pendataan didapati dalam keadaan rusak/patah termakan usia, disekeliling makam di pagari dengan pagar besi.
- Batas-batas kompleks makam : di sebelah utara adalah jalan Poros Lamuru Cenrana, di sebelah selatan terdapat mesjid, di sebelah timur yakni jalan setapak, dan di sebelah baratnya merupakan pemukiman penduduk.
- Jarak dari kota Watampone menuju lokasi kurang lebih 35 kilometer melalui jalan poros Bone – Sengkang.
Petugas Pendata : Ariyanti,S.Sos. Kaharuddin